Siapa sangka, wilayah MAN Insan Cendekia ini dulunya adalah sebuah rawa?
Hal pertama yang terlintas adalah hal-hal seram, gelap,
penuh dengan binatang-binatang melata, rimba, dan tak mungkini menjadi sebuah
bangunan sebab merupakan genangan air yang banyak.
Namun, inilah Insan Cendekia kini, Modern, asri, ramai, dan
jauh dari hal-hal yang berkaitan dengan rawa. Mungkin orang-orang hanya mengira
bahwa sekolah ini dulunya hutan atau kebun biasa. Tapi jika kita menelusuk
lenih dalam lagi, ternyata masih ada beberapa titik di areal sekolah ini yang
menunjukkan bahwa ia dulunya adalah sebuah rawa. Bahkan masih ada sisa rawanya.
Yaitu di sekitar plaza. Rawa kecil itu memang tak terlihat dari luar. Hanya
akan terlihat jika kita naik ke atas plaza dan kemudian turun untuk melihatnya.
Itu memang benar-benar rawa. Dan tak jarang pula cerita-cerita mistis
menyertainya.
Ada yang bilang, bahwa di situ sering terdapat
makhluk-makhkuk ghaib hingga ada yang bilang tempat itu juga merupakan pusat
gerbang ke dunia lain. Sebenarnya, penulis yakin jika titik rawa tersebut
dipelihara hingga mungkin bisa menjadi sebuah taman, tempat tersebut akan
menjadi menarik dan cerita mistis-mistisnya akan pudar dengan sendirinya.
Wilayahnya memang terkesan menyeramkan dan tak pernah terjamah. Namun,
pernahkah kita melihat rawa atau danau yang indah? Penulis ingin mengubahnya
layaknya objek pariwisata. Sehingga selain bisa menjadi bukti bahwa sekolah ini
duluunya adalah rawa, bisa juga menjadi sebuah pemandangan yang menarik.
No comments:
Post a Comment