Setiap hari Senin kita dengan seksama menyaksikan Sang Merah Putih dikibarkan, dengan sejumlah pasukan, dan iringan lagu kebangsaan. Setiap hari pun kita bisa melihatnya melawan angin di atas tiang bendera. Dia tampak gagah dengan warna merah putihnya. Itulah bendera kita, bendera Indonesia.
Namun, pernahkah sebuah pertanyaan muncul di benak kita, mengapa generasi bangsa kita dahulu memilih warna tersebut? Mengapa tidak kuning, hijau, biru, atau abu-abu? Mengapa terdiri dari dua warna? Mengapa bentuknya persegi panjang? Memangnya, ada sejarahnya? Dan pertanyaan-pertanyaan lain seputar bendera kebanggaan kita tersebut.
Ternyata, warna merah dan putih tersebut bukan warna asal pilih, apalagi seadanya kain, melainkan terdapat beberapa sejarah yang menjadi alasan dipilihnya dua warna kebanggaan tersebut. Dari zaman kerajaan hingga masa kemerdekaan.
1. Kerajaan Mataram
Pada masa kerajaan Mataram Islam, warna bendera merah dan putih dikenal sebagai Gula Kelapa. Hal ini berkaitan dengan warna gula (jawa) yang merah dan warna kelapa yang putih. Salah satu contohnya masih tersimpan sebagai benda pusaka, dengan warna dasarnya putih bertuliskan Arab-Jawa dan di atasnya terdapat garis merah.
2.Pangeran Diponegoro
Sejarah selanjutnya di zaman Pangeran Diponegoro. Pada masa itu bendera merah putih dikenal sebagai Bendera Sang Saka Merah Putih
. Dengan leluasa bendera tersebut terus berkibar.
Hingga peperangan pada tahun 1825-1830 melawan kolonial Belanda. Tatkala Pangeran Diponegoro sedang melakukan perjalanan, ia berkata kepada Mangkubumi, ''Paman lihatlah rumah dan mesjid sedang dibakar, api merah menyala-nyala ke atas langit. Kini kita tak berumah lagi di dunia.''
Dalam peperangan yang berakhir pada tahun 1830 itu Pangeran Diponegoro kalah. Bendera Merah Putih pun tidak berkibar lagi.
3. Mahasiswa Indonesia
Tatkala para mahasiswa Indonesia yang ada di Negeri Belanda mendirikan Perhimpunan Indonesia pada tahun 1920. Panji yang mereka pilih adalah Merah Putih Kepala Kerbau. Sedangkan pada tahun 1927 Ir. Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI), yang tak lain lambangnya merupakan Bendera Merah Putih dengan dihiasi Kepala Banteng.
4. Menjelang Kemerdekaan
Menjelang kemerdekaan Indonesia, panitia kecil yang diketuai oleh Ki Hajar Dewantara ditugaskan untuk meneliti bendera dan lagu kebangsaan.
Akhirnya diputuskanlah Bendera Merah Putih. Merah berarti berani, dan putih berarti suci. Berukuran panjang 3 meter dan lebar 2 meter. Sedangkan lagu kebangsaannya yaitu lagu Indonesia Raya gubahan Wage Rudolf Supratman. Tertuanglah hal tersebut dalam UUD 1945 pasal 35, yang berbunyi, ''Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.''
Demikian beberapa sejarah yng menjadi latar belakang dipilhnya Bendera Merah Putih
No comments:
Post a Comment