Tebal : 440 halaman
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2012 dan aku baru baca 2017 :”
Jadi
ceritanya aku baru kesampean baca “Negeri Para Bedebah” ini setelah terbitnya 5
tahun. Sejak aku kelas 1 SMA berasrama sebenernya
aku udah ngeliat buku ini bertebaran di kamar-kamar tetangga dan bisa aja
tinggal aku comot-pinjem-baca. Tapi entah waktu yang dengan embel-embel sibuk
selalu tak tersedia khusus untuk novel, bahkan hingga aku kuliah semester 3 dan
aku udah ga pernah lagi liat novel tereliye bertebaran. Akhirnya karena udah
ngebet banget kepo sama sekuel negeri para bedebah ini akhirnya aku beli
novelnya ya meskipun ga ori J
prinsip aku si yang penting isinya, bisa kebaca sampai habislah. Bodo amat itu
kertasnya tipis banget setipis iman ini L
astaghfirullah
Pertama,
first impression. Kali ini agak berbeda dari kebanyakan novel tere liye yang
lain. Biasanya bab awal dirangkai sedemikian rupa biar pembaca terpikat buat
terus membaca :3 tapi kali ini entah kenapa aku agak bosan baca prolog dan bab
awal karena mungkin banyak ngejelasin teori perekonomian yang jujur aku kurang
suka dan males buat mahaminnya. But karena aku termasuk penggemar novel tere
liye yang ga pernah dikecewain sama belilau, yaa tetep aja aku baca tanpa ada
sedikitpun kecewa apalagi niat untuk berhenti baca. Hingga memasuki bab-bab
selanjutnya, muncullah segala konflik dan permainan emosi pun dimulai.
Novel
ini berkisah tentang seorang pemuda umur 20-an yang bernama Thomas. Ia
merupakan seorang konsultan keuangan profesional muda yang sukses berkancah
hingga internasional. Namun dibalik kesuksesannya ia memiliki masa lalu yang
suram dan cukup menggoreskan dendam padanya. Saat itu ia masih berumur 10 tahun,
seperti ada dalang di balik semuanya, bisnis keluarga kecilnya hancur dan massa
yang tak terima uangnya raib pun membakar rumah Thomas dan menewaskan ayah dan
ibunya. Beruntungnya Thomas, Opa (kakek), Om Liem, dan Tante Liem selamat. Hingga
Thomas bersekolah tinggi dan diurus oleh keluarga yang tersisa.
Suatu
hari bank yang dimiliki oleh Om Liem terjerat kasus penyalahgunaan berbagai
regulasi dan terancam untuk ditutup. Bank Semesta yang memiliki nasabah
berbagai perusahaan besar tentu sedikit banyak akan mengganggu stabilitas
keuangan Negara. Pada awalnya Thomas
acuh tak acuh akan kasus ini karena Om
Liemlah yang harus bertanggung jawab, namun ia melihat jaksa dan kepala tim
penyidik kasus Bank Semesta adalah seseorang yang harus bertanggung jawab akan tragedi
masa lalu, ia pun mengeluarkan segala cara untuk menyelamatkan Bank Semesta,
alias mengalahkan tim penyidik yang berusaha membuat Bank Semesta pailit. Thomas
menyadari bahwa kasus ini tak sesederhana yang terlihat. Terdapat rencana dan skenario
besar dibaliknya. Ia pun menjadi buronan polisi karena telah membantu
menyelamatkan buronan lainnya-Om Liem. Sehingga di samping mati-matian lepas
dari kejaran polisi, Thomas juga harus memutar otak untuk menyelamatkan Bank
Semesta.
Imajinasi
kalian akan dimainkan guys. Novel ini bergenre semi-action dan kebanyakan
part-nya menegangkan. Di mana sesuai judulnya ‘Negeri Para Bedebah’ , terdapat
banyak gambaran ke’bedebah’an masyarakat suatu negeri- di mana secara fiksi,
negeri terebut adalah Indonesia. Bagaimana Thomas dapat menipu aparat hukum,
penyuapan di mana-mana, hingga pengkhianatan antar keluarga. Novel ini membuat
kita bangun dari tidur bahwa negeri ini ga semulus yang terlihat L. Dibalik sebuah kasus
kejahatan yang selesai, mungkin terdapat banyak noda yang semakin mencoreng moral
bangsa.
Ok, that’s all my review from the
deepest of my heart wkakaka murni dari aku tanpa copas dari blog manapun. Dan
rate aku untuk novel ini adalaahhh 8 dari 10 J
No comments:
Post a Comment